Dalam mempelajari ilmu Hubungan Internasional, pertanyaan yang pertama kali terlontar adalah apakah yang dimaksud dengani hubungan internasional? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita dapat membagi HI menjadi dua definisi yaitu HI sebagai sebuah fenomena dan HI sebagai sebuah disiplin ilmu.
Sebagai sebuah fenomena, HI dipahami sebagai interaksi yang
terjadi antar aktor-aktor tertentu, dimana interaksi tersebut telah
melampaui batas yurisdiksi nasional sebuah negara. Sementara, sebagai
sebuah disiplin ilmu, HI dipahami sebagai kajian akademis yang berusaha memahami interaksi antar aktor-aktor tertentu yang telah melampaui batas yurisdiksi nasional negara.
Ruang Lingkup dan Aktor-Aktor HI
Setelah kita memahami definisi HI, maka pertanyaan selanjutnya yang muncul adalah interaksi-interaksi internasional apa sajakah yang dipelajari di dalam ilmu HI? Dengan kata lain kita mulai mempertanyakan sejauh mana ruang lingkup ilmu HI.
Sejalan dengan perkembangan waktu dan ilmu pengetahuan, ruang lingkup HI pun berkembang. Pada awalnya, para pemikir yang tertarik pada masalah-masalah internasional, memfokuskan kajiannya hanya pada interaksi antar negara dan fenomena-fenomena militer (keamanan). Sebagai contoh adalah Thucydides yang mempelajari Perang Peloponnesia antara Sparta dan Athena. Di dalam kajiannya tersebut, Thucydides berusaha untuk memahami sebab-sebab terjadinya Perang Peloponnesia.
Namun saat ini, HI tidak lagi hanya membatasi diri pada kajian interaksi antar negara dan fenomena militer lagi. HI telah berkembang jauh dengan memasukan beragam isu dan aktor-aktor selain negara, ke dalam kajiannya.. Karl Deutsch membagi 12 ruang lingkup HI, yaitu:[1]
1. Bangsa dan dunia
2. Proses transnasional dan interdependensi internasional
3. Perang dan damai
4. Kekuatan dan kelemahan
5. Politik Internasional dan masyarakat internasional
6. Kependudukan versus pangan, sumber daya alam dan lingkungan
7. Kemakmuran dan kemiskinan
8. Kebebasan dan penindasan
9. Persepsi dan ilusi
10. Aktivitas dan apati
11. Revolusi dan stabilitas
12. Identitas dan transformasi.
Dengan ruang lingkup yang demikian beragam, isu-isu di dalam HI pun ikut berkembang. Secara garis besar isu di dalam HI terbagi dua: pertama, high politics issues, yaitu isu-isu yang berkaitan dengan keberlangsungan hidup negara (state’s survival). Di dalam kategori ini terdapat isu politik, keamanan dan ekonomi. Kedua, low politics issues. Di dalam kategori ini terdapat isu-isu seperti: perdagangan obat-obatan terlarang (drugs trafficking), peredaran senjata gelap (arms trafficking), penyelundupan manusia (human trafficking), pemanasan global, kejahatan terorganisir lintas-batas negara (transnational organized crime) dan lain-lain.
Selain itu, aktor-aktor internasional di dalam kajian HI pun ikut bertambah banyak. Secara garis besar terdapat dua tipe aktor di dalam HI yaitu aktor negara (state actors) dan aktor non-negara (non-state actors). Aktor-aktor non negara ini terdiri dari: 1) aktor individual, seperti Bono (U2), Al Gore, Vandana Shiva dan lain-lain; 2) Aktor organisasional (organizational actors), yaitu ASEAN, UE, PBB yang dikategorikan sebagai Inter-Govermental Organization atau IGO.
Lalu Greenpeace, Al-Qaeda, yang dikategorikan sebagai Non-Governmental Organization atau NGO dan Toyota Corporation, Ford Motor Corporation, Microsoft Corporation yang dikategorikan sebagai Multinational Corporations atau MNC.
Kesimpulan
Hingga hari ini ilmu HI telah mengalami sejumlah perkembangan signifikan. Setidaknya in dapat dilihat dari perkembangan ruang lingkup kajian dan aktor-aktor di dalam HI, yang pada awalnya hanya terbatas pada kajian keamanan dan negara menjadi sangat variatif dengan melibatkan aktor-aktor non negara dan isu-isu yang beragam, seperti ekonomi, sosial, lingkungan dan sebagainya.
Mohon maaf, sepertinya klasifikasi Deustch tentang Ruang Lingkup HI sudah kurang relevan sekarang ini ya? Secara metodologis, banyak fenomena yang tidak bisa lagi dijelaskan dengan klasifikasi tersebut.
ReplyDeleteSaya lebih condong dengan klasifikasi Joshua Goldstein (2004) yang memilah ruang lingkup HI berdasarkan level pengaruh (global, nasional, domestik, dan tematik).
Terima kasih atas komentar Anda. Apa yang Anda katakan memang sepenuhnya benar. Tapi saya juga menyakini bahwa ada indikasi secara metodologis Ilmu HI berangkat dari fenomena fenomena masa kini yang lebih banyak mencuat ke permukaan dunia global
ReplyDelete