Apakah Anda tahu
apa musuh terbesar manusia?
Apakah itu penderitaan
yang Anda hadapi selama Anda hidup? apakah itu lawan yang tidak bisa Anda
kalahkan yang telah menjadi saingan
terberat Anda didalam karir, kompetisi, atau meraih nilai tertinggi di universitas?
Apakah itu kemiskinan, kelaparan, kebodohan, atau ketidakberdayaan? Atau apakah
itu setan yang telah diutus tuhan untuk menggoda manusia untuk melakukan hal
yang buruk sehingga menjerumuskan kita semua kedalam neraka?
Menurut saya musuh
terbesar manusia bukanlah apa yang saya sebutkan diatas tadi melainkan bahwa
musuh terbesar Anda yang sesungguhnya adalah “DIRI ANDA SENDIRI”. Anda tahu
mengapa saya berani menyebutkan seperti itu? Saya yakin Anda pasti penasaran.
Didunia ini kita melihat bahwa prestasi yang dicapai setiap orang berbeda beda.
Ada yang menjadi pemenang yaitu orang-orang sukses baik itu sukses akademik,
sukses dalam hal moral, sukses dalam aspek sosial, dan sukses dalam hal yang
lain. Dan sebaliknya ada yang kalah yaitu orang-orang gagal baik itu dalam hal
finansial, edukasi, teknologi, dan lain lain. Mereka kalah karena bukan
dikalahkan oleh factor luar melainkan dikalahkan oleh dirinya sendiri.
Musuh terbesar
manusia tidak dapat dilihat oleh kasat mata. Ia berada didalam diri manusia
yang telah menjadi sifat esensial manusia itu sendiri. Contoh dari musuh
terbesar itu adalah tidak jujur, pemalas, berpikir negatif, memiliki ego
tinggi, tidak disiplin, suka menghasut, emosinya tidak dapat dikendalikan,
tidak loyal, dan masih banyak lagi yang tidak dapat sebutkan. Saya akan sedikit
menjelaskan beberapa contoh dari musuh manusia:
v
A. Tidak
disiplin
Sifat
ini merupakan sifat yang buruk. Tidak disiplin tidak pernah mengantarkan Anda
pada kesuksesan. Tidak disiplin dapat diartikan sebagai suatu pola prilaku
individu yang selalu melanggar aturan. Contohnya selalu datang terlambat ke
kampus, tidak mengerjakan tugas yang dosen berikan, titip absen kepada teman
jika tidak menghadiri perkuliahan, bahkan tidak mengikuti ujian semester.
Bagaimana seorang mahasiswa bisa berprestasi jika sifat ini masih tertanam
didalam dirinya.
v
B. Berpikir
negative
Berpikir
negative dapat didefinisikan sebagai sebuah respon terhadap suatu permasalahan
dengan cara pandang negative atau buruk. Ketika seseorang menghadapi suatu
persoalan atau masalah ia selalu menilai dari sisi buruk bukan pada sisi
positifnya. Contohnya ketika seorang mahasiswa gagal meraih nilai A dalam
sebuah atau beberapa mata kuliah, ia
langsung merespon dengan cara negative. Ia mengutarakan alasan bahwa dosen yang
mengajar tidak sesuai prosedur, jam yang membosankan, tidak adanya interaksi
antara dosen dan mahasiswa, buruknya sistem menajemen akademik. Jika saja ia
berpikir posotif, mungkin ia tidak akan melakukan hal itu. Ia akan lebih giat
belajar lagi untuk mendapatkan nilai yang lebih baik. Bahkan ia menyakini bahwa
penyebab rendahnya nilai itu lebih disebabkan oleh dirinya sendiri. Mungkin ia
tidak menguasi mata kuliahnya sehingga harus lebih mendalami materi lagi.
musuh didalam diri
manusia harus dikalahkan karena dapat berdampak buruk bagi diri sendiri jika
tidak diatasi. Musuh didalam dan diluar akan nampak berbeda karena jika kita
kita menghadapi musuh diluar, kita dapat melarikan diri. Tetapi jika kita
dikalahkan dari dalam, maka kita tidak dapat melarikan diri bahkan kita akan
kalah selama-lamanya karena musuh tersebut ada didalam diri kita sendiri.
Dari dua contoh
sifat buruk tersebut telah menggambarkan bahwa sifat tersebut bukan menjadi
solusi kesuksesan seseorang bahkan itu menjadi bomerang penghancur yang dahsat.
Seorang individu akan terus menjadi pecundang jika ia tidak mampu mengalahkan
dirinya sendiri. Ia tidak akan pernah sukses dalam menggapai apa yang ia cita
citakan. Musuh tersebut harus segera dimusnahkan sebelum ia memusnahkan diri
Anda sendiri.
Contoh dari hal
yang bisa kita lakukan adalah dengan merubah sifat Anda menjadi perilaku yang
positif yaitu sifat-sifat yang berlawanan dari musuh terbesar itu. Anda harus
bersikap jujur, ramah, disiplin, memiliki ego yang rendah, berpikir posotif,
dan lain lain. Sifat-sifat tersebut merupakan sahabat bagi Anda. Sifat-sifat
tersebut harus ditanamkan dalam diri Anda karena mereka akan membantu Anda
menjadi pemenang, tidak hanya pemenang bagi diri sendiri tapi kemenangan yang
sejati. Percuma jika Anda mampu mengalahkan lawan diluar tapi jika Anda masih
dikalahkan oleh diri sendiri maka Anda tidak akan pernah jadi pemenang. Musnahkan
mereka dari diri Anda. Jangan pernah jadikan mereka sahabat. Beralihlah dari
hal hal yang baik dan Anda akan mengalahkan diri Anda sendiri.
Written by
Jummar Syamdani
You are absolutely right,bro !
ReplyDeleteThe biggest enemy is come from our self,it's like our actions.We fight with it.Maybe we'll feel suffer to to this because we fight especially with our heart or our feeling.Perhaps,outside we seem so happy and strong in our life but inside we really suffer,but we must did it.And if we could defeat our self,we'll be a winner to set the success.Everything we do the best in our life.As i have ever read in Al-qur'an stated that :
There is a small meat in our body.If it's good,we'll have good attitude or good character but if it's bad,we'll have either bad attitude or bad character too.And it is our 'HEART'
So keep our heart always in good condition.
Sincerely Yours
Susan
the correction....
ReplyDeletei mean to do this not to to....in third line,,!
ok,thanks
by
Susan