Kegagalan pasti
dialami oleh setiap orang. Kegagalan dapat terjadi kapan saja dan dimana saja
tanpa melihat situasi dan kondisi. Sebagian orang tidak menyukai kegagalan
karena kegagalan telah menghalangi mereka untuk mewujudkan apa yang mereka
cita-citakan. Kegagalan dapat digambarkan sebagai langkah perjalanan menuju
sukses.
Ilustrasinya
seperti ini, jika Anda mengendarai mobil dari Jakarta menuju Surabaya yang
jarak tempuhnya kurang lebih 880 KM, dan ketika Anda telah menempuh perjalanan
sejauh 250 KM, maka sisa perjalanan yang tersisa adalah 630 KM. Anda dapat
melihat sendiri bahwa tempat yang Anda tuju semakin mendekat dan bukan
sebaliknya. Saya akan bertanya kepada Anda bahwa apa yang akan terjadi jika
orang yang sedang melakukan perjalanan tersebut menghentikan langkahnya? Ya
semua orang pasti tahu bahwa sampai kiamat pun ia tidak akan pernah sampai di
tempat tujuannya.
Nah begitu pula dengan kita. Jika kita sedang melakukan usaha
atau dalam proses mencapai mimpi-mimpi kita, tetapi kita berhenti ditengah
jalan, maka kita akan gagal mencapainya. Dan Anda akan menyakini bahwa semakin
banyak Anda mencoba dan gagal, maka keberhasilan akan semakin mendekat seperti
ilustrasi diatas. Lebih baik Anda mencoba tapi gagal dari pada Anda gagal
mencoba. Jika Anda gagal mecoba maka Anda akan gagal untuk selama lamanya.
Menurut saya kegagalan
adalah adanya ketidaksesuaian atau kesenjangan antara apa yang telah diusahakan
dengan hasil yang didapat baik itu jangka pendek maupun jangka panjang.
Kegagalan dapat kita
jadikan sebagai pengasah mental agar pondasi kesuksesan yang kita bangun
semakin kokoh. Contohnya : apa yang terjadi jika Anda ingin membangun sebuah
rumah mewah dan megah tetapi memiliki pondasi yang rapuh? Saya yakin dan
percaya bahwa dalam waktu yang tidak relative lama rumah Anda akan roboh.
Semakin banyak Anda mengalami kegagalan maka semakin kuat Anda telah memupuk
pondasi kesuksesan Anda. Dengan kegagalan, Anda akan tahu bahwa kesuksesan
belum saatnya tiba maka pondasi kesuksesan Anda harus diperkuat terlebih dahulu
sebelum kesuksesan yang nyata pun tiba.
Anda dapat memperhatikan bahwa semakin
cepat ia berhasil, maka semakin cepat pula ia akan gagal kembali pada kesempatan berikutnya karena pondasi yang ia
buat tidak kokoh. Sebaliknya bahwa semakin lama seseorang mengalami kegagalan,
maka semakin lama pula ia akan gagal lagi karena pondasi yang ia buat telah
kokoh
Kita sangat
membutuhkan kegagalan karena merupakan tiket untuk menuju sukses. Contohya :
lapangan pekerjaan dewasa ini membutuhkan karyawan yang memiliki pendidikan
minimal S1. Untuk mendapatkan gelar sarjana, maka Anda harus memulai pendidikan
dari tingkat dasar yaitu sekolah dasar (SD). Kemudian melanjukan pendidikan ke
tingkat menengah pertama (SMP). Kemudian melanjutkan lagi ketingkat menengah
atas (SMA). Kemudian barulah Anda memasuki perguruan tinggi dan sarjana. Coba
Anda perhatikan bahwa ada beberapa proses sebelum kita meraih pekerjaan. Kita
harus melawati pendidikan SD, SMP, SMA, baru kemudian perguruan tinggi. Kita
memang lulus SD, SMP, SMA, tetapi kita masih gagal meraih pekerjaan karena
untuk bekerja Anda harus disyaratkan bergelar sarjana. Apa yang terjadi jika
kegagalan (menyelesaikan pendidikan SD, SMP, dan SMA tidak Anda lakukan, maka
mustahil kita akan meraih gelar sarjana. Ini sudah menunjukan dengan jelas
kepada kita semua bahwa kegagalan mutlak kita lewati sebagai jembatan untuk
menyebrangi kesuksesan.
Salah satu peyebab
mengapa kita gagal adalah kurangnya pengetahuan yang kita miliki. Diri kita
harus senantiasa di update dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan agar kita
mengalami kemudahan untuk mencapai apa yang kita cita-citakan. Misalnya, jika
Anda seorang mahasiswa yang ingin meraih IP 4.0 tetapi Anda tidak pernah mempelajari atau menguasai
mata kuliah yang disajikan dalam satu semester penuh, maka tentu Anda akan
gagal untuk meraih IP 4.0
Kegagalan juga terjadi
jika tidak pernah melakukan percobaan atau experiment. Mana mungkin Anda dapat
mengetahui sesuatu jika Anda tidak pernah mencoba. Dengan mencoba, kita
dihadapkan pada situasi pembelajaran. Kita akan semakin mengetahui apa yang akan
terjadi dan kita dapat menarik kesimpulan dengan adanya percobaan. Tokoh-tokoh
besar dunia hampir tidak ada yang tidak mencoba. Mereka mengalami ribuan
kegagalan sebelum kesuksesan yang sejati mereka raih.
Apakah Anda pernah
mendengar nama Helen Keler? Saya yakin hanya sedikit dari kita yang
mengetahuinya. Ia merupakan seorang wantia pertama yang mampu meraih gelar
sarjana dengan kondisi cacat mental. Beliau mengalami gangguan pendegaran
(tuli), tidak bisa berbicara (bisu), bahkan tidak dapat melihat (buta). Tetapi
beliau mampu meraih gelar sarjana dan master di universitas Harvad. Beliau juga
mampu menulis buku yang termasuk dalam buku best seller. Sungguh pencapaian
yang luar biasa. Helen keller membuktikan bahwa tidak ada yang tidak mungkin
selama kita mau berusaha dan kesuksesan pasti akan menghampiri kita
Jika Anda tidak ingin
gagal, maka hal pertama yang harus Anda lakukan adalah untuk tidak melakukan
hal yang sama ketika Anda gagal. Gunakan lah cara atau metode yang berbeda agar
hasil yang ingin dicapai tidak akan terulang kembali. Memang tidak menutup
kemungkinan bahwa hasil yang diperoleh tetap sama, tetapi itu setidaknya
memberikan Anda pengetahuan baru
Cara kedua yang harus
dilakukan untuk mengatasi kegagalan adalah belajar dari kesalahan. Kesalahan
tidak lain adalah cara tuhan memberitahukan Anda bahwa cara atau metode yang
Anda gunakan kurang tepat. Pelajari apa yang salah dan pikirkan bahwa masih
banyak cara yang bisa kita lakukan untuk memperbaiki kesalahan kita. Cara yang
ketiga adalah bekerja keras. Bekerja keras merupakan salah satu modal utama
untuk sukses. Cara yang terakhir adalah jangan pernah berhenti berusaha. Jika
Anda berhenti berusaha, itu sama saja Anda telah mengubur impian yang sudah
Anda tanam sejak lama. Maka dari itu kejarlah mimpi Anda.
No comments:
Post a Comment