Last Ramadhan, I
visited Saudi Arabia for my second times for omra. I was so happy due to I was
able to go there twice within six months. The leader prayer of haram mosque had
inspired me. They are so amazing as they could memorize holy quran and their
voice so beautiful and it touched my heart deeply. They are Abdurrahman As
Sudays, Maher Al Maiqly, Abdullah Awad Al Jauhany, and Saud Suraim. When I was
there, it was Ramadhan moment. We prayed Taraweeh every night and the style of
pray was so different. The imam read the quran from Al Baqarah until the last
surah An Nass. It was surprised me. Thus, the imam read the verses one by one
without mistakes. Oh, I felt shy and sad to Allah swt. I awared and I was
embarrassed why I couldn’t memorize it before. Something had whispered me and
say, “Dani, before you die, you must memorize and use it into your daily life.”
So we spent one month until Syawal finished. Since then, I decided to memorize
completed holy quran. That was great moment for me and I was able to memorize 8
surahs, they were Al Adiyat, Asy Syams, Al Lail, Al Bayinnah, Ath Thoriq, Al
Ghossiyah, Al Alaq, and Al Qoriah. I realized that holy quran was so important
for us to guide us on the right path. It’s one of the biggest goals in my life.
Currently, when I return to my country (Indonesia), I go on my destination to
complete it. I set for 5 years and 6 month and 13 days. I hope I am able to
complete it before my real target as soon as possible. Currently, I am still on
last juz of the quran. It’s so tough for me to enter 29th juz. Hahahah.
But I have read some books to get the tips and technique and I’ll do the
suggestion of the book. Allah, help me!
September 24, 2011
June 04, 2011
Perbedaan Kalimat Verbal dan Kalimat Nominal
Saya ingin
sharing sedikit dari salah satu grammar yang cukup penting dalam bahasa
inggris. Postingan kali ini cukup krusial karena banyak dari kita tidak
memahaminya dan bahkan kita sering melakukan kesalahan tanpa kita sadari. Untuk
itu saya akan sedikit memberikan penjelasan mengenai materi ini.
Well, ketika
saya berkomunikasi bersama kerabat dengan menggunakan bahasa inggris, baik itu
melalui sms, chating, facebookan, bahkan dalam speaking pun sering saya temukan
bahwa sebagian dari mereka banyak yang tidak mengetahui kapan harus menggunakan
kalimat nominal dan kalimat verbal. Atau dapat dikatakan mereka belum faham
bagaimana cara membedakan antara kalimat nominal dan kalimat verbal. Maka
postingan kali ini saya akan menulis tentang perbedaan dari kedua kalimat
tersebut. Menurut predikatnya, kalimat dalam bahasa inggris dapat dibedakan
menjadi 2, yaitu:
Kalimat nominal
Kalimat nominal
adalah kalimat yang predikatnya bukan berupa kata kerja. Predikatnya dapat
berupa kata benda (noun), kata sifat (adjective), dan kata keterangan (adverb).
Kalimat ini tidak dapat dibantuk kedalam kalimat pasif.
Contohnya :
1.
She was my teacher
2.
My lecture is in Australia
3.
They are disappointed
My book is in my bag
Dapat kita perhatikan dari keempat contoh kalimat di atas bahwa tidak ada
satupun yang mengekspresikan tindakan. Dalam bahasa inggris, predikat dari kalimat nominal menggunakan to be ( am, is, are, was, were).
Kerancuan akan terjadi jika to be dikombinasikan dengan verb/kata kerja. Nah
inilah yang sebagian orang awam tidak mengetahuinya. Mereka mengira bahwa to be
selalu dipakai dalam kalimat. Padahal itu tidaklah benar. Contohnya:
1.
I am sleep in the bedroom (saya
ditiduri di kamar tidur)
2.
I am go to the school (saya
dipergikan ke sekolah)
3.
I am want eating an apple (saya
akan dimakan sebuah apel)
4.
They are buy a new book (mereka
dibeli oleh sebuah buku baru)
Dalam grammar
bahasa inggris, verb dan to be tidak boleh dikombinasikan menjadi satu kalimat.
Kalaupun bisa, maka artinya akan bermakna pasif.
Kalimat Verbal
Kalimat verbal
adalah kalimat yang predikatnya berupa kata kerja. Kalimat ini predikatnya
mengekspresikan tindakan dan dapat dibentuk kedalam kalimat pasif.
Contohnya
She goes to school
I went
to Saudi Arabia
They played football last week
They study English today
Kesimpulan yang
dapat diambil bahwa kalimat verbal predikatnya selalu menggunakan kata kerja
(verb) , sedangkan kalimat nominal predikatnya selalu menggunakan selain kata
kerja yaitu kata sifat (adjective), kata benda (noun), dan kata keterangan
(adverb). Kalimat verbal tidak boleh dikombinasikan dengan to be. Tetapi verb
dan to be dapat dikombinasikan jika ingin membentuk kalimat pasif.
Semoga postingan
kali ini bermanfaat bagi yang membaca.
June 02, 2011
Great Happiness
Today is the beginning of June and I almost forget that my
dream is so close more and more. Yeah, it remains fifty nine days to go I’ll
celebrate my great happiness. This year, I’ll visit Saudi Arabia for the second
time in my life. I think I am one of the luckiest man in the world that I am
able to go there twice within one year.
Honestly, I have no interest to go there. My dream city is
London not Saudi Arabia. But Allah swt changes it all. Since last November when
my father declared that he wanted to bring all his children to Saudi Arabia on
last March, he has a plan to bring me on fasting month. I still don’t believe
it. But he shows us that he can reach his ambition. As far as I know, many of
our neighbors don’t know about it. Most of them guess that my father is
ordinary elementary teacher in our village. You know to get much money is
almost impossible. Currently, they know that my father is one of rich man in
our village. They’ll shock when they know either my parents will go to for
fourth time or I go to for second time as a young man. Many of my friend will
get surprise also as I don’t tell it to most of them.
May 26, 2011
Kehilangan Semangat
Saya heran mengapa akhir-akhir ini saya sedang kehilangan semangat. Saya
sangat merasakan hal ini walaupun sedikit bisa tertutupi. Baik itu kehilangan
semangat dalam belajar bahasa inggris, banyaknya target-target yang telah
disusun meleset, dan masih banyak lagi. Tapi alhamdulilah itu semua tidak
membuat semangat saya hilang 100 %. Semenjak pulang dari tanah haram, hal ini
membuat semangat saya sedikit menghilang. Saya sudah jarang membaca buku
grammar dan sudah lumayan banyak kosa kata yang hilang dikepala nie. Wkwkw
Tapi saya merespon itu semua dengan positif bahwa semua hal-hal buruk yang
kita alami mengandung hikmah secara tidak langsung. Semangat didalam diri harus senantiasa di jaga pada titik optimum karena
semangat jualah yang menentukan langkah kita apakah kita akan bertindak atau
tidak bertindak pada kesempatan berikutnya. Pada intinya semangat membakar
naluri kita untuk selalu fokus pada apa yang kita tuju.
Fortunately, saya memiliki tips jitu bagaimana mempertahankan semangat saya
agar tidak cepat pudar ditengah jalan yaitu saya ingat dengan hadis Rasulullah
yang berbunyi bahwa "Jika manusia hari ini sama dengan hari kemarin maka
ia rugi, jika hari ini ia lebih buruk dari hari kemarin maka ia celaka, dan
jika ia hari ini lebih baik dari hari yang kemarin maka ia beruntung."
Saya memegang tuguh apa yang nabi Muhammad katakan bahwa kita seharusnya lebih
baik dari pada hari kemarin.
Saya yakin semua orang tidak ada yang ingin mengalamai kerugian dan semua
orang tentunya ingin untung. Anda setuju?
Walaupun hadis nabi itu sederhana tapi maknanya sangat luar biasa jika
diterapkan dalam kehidupan kita yang nyata. Mari kita jaga bersama semangat
kita dan jangan sampai pudar, dan jika semangant Anda sudah mulai menurun, maka
Anda harus melakukan sesuatu yang pada giliranya memeberikan efek positif bagi
diri kita.
May 19, 2011
Kegagalan Itu Baik
Kegagalan pasti
dialami oleh setiap orang. Kegagalan dapat terjadi kapan saja dan dimana saja
tanpa melihat situasi dan kondisi. Sebagian orang tidak menyukai kegagalan
karena kegagalan telah menghalangi mereka untuk mewujudkan apa yang mereka
cita-citakan. Kegagalan dapat digambarkan sebagai langkah perjalanan menuju
sukses.
Orang yang mengalami kegagalan diibaratkan sedang melakukan perjalanan
dari suatu tempat ke tempat yang lain. Andaikan seseorang berjalan kaki menuju
tempat tujuannya, maka langkah kaki yang ia lakukan selangkah demi selangkah
dapat diibaratkan sebagai kegagalan. Saya sebut kegagalan karena langkah itu
belum sampai pada tujuannya. Dan Anda akan melihat bahwa semakin lama ia
melangkah maka akan semakin dekat ia pada tempat tujuannya. Tempat yang kita
tuju atau sasaran kita tidak akan pernah menjauh maupun mendekat dan itu semua
tergantung dari diri kita sendiri maupu mencapainya atau tidak.
Ilustrasinya
seperti ini, jika Anda mengendarai mobil dari Jakarta menuju Surabaya yang
jarak tempuhnya kurang lebih 880 KM, dan ketika Anda telah menempuh perjalanan
sejauh 250 KM, maka sisa perjalanan yang tersisa adalah 630 KM. Anda dapat
melihat sendiri bahwa tempat yang Anda tuju semakin mendekat dan bukan
sebaliknya. Saya akan bertanya kepada Anda bahwa apa yang akan terjadi jika
orang yang sedang melakukan perjalanan tersebut menghentikan langkahnya? Ya
semua orang pasti tahu bahwa sampai kiamat pun ia tidak akan pernah sampai di
tempat tujuannya.
Nah begitu pula dengan kita. Jika kita sedang melakukan usaha
atau dalam proses mencapai mimpi-mimpi kita, tetapi kita berhenti ditengah
jalan, maka kita akan gagal mencapainya. Dan Anda akan menyakini bahwa semakin
banyak Anda mencoba dan gagal, maka keberhasilan akan semakin mendekat seperti
ilustrasi diatas. Lebih baik Anda mencoba tapi gagal dari pada Anda gagal
mencoba. Jika Anda gagal mecoba maka Anda akan gagal untuk selama lamanya.
Menurut saya kegagalan
adalah adanya ketidaksesuaian atau kesenjangan antara apa yang telah diusahakan
dengan hasil yang didapat baik itu jangka pendek maupun jangka panjang.
Salah satu pepatah
mengatakan bahwa “Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda”. Pepatah itu
memang sesungguhnya benar bahwa apa yang kita usahakan dan ternyata gagal, itu
telah menjadi kesuksesan bagi kita karena kita telah berhasil mencoba walaupun
kita belum berhasil.
Kegagalan dapat kita
jadikan sebagai pengasah mental agar pondasi kesuksesan yang kita bangun
semakin kokoh. Contohnya : apa yang terjadi jika Anda ingin membangun sebuah
rumah mewah dan megah tetapi memiliki pondasi yang rapuh? Saya yakin dan
percaya bahwa dalam waktu yang tidak relative lama rumah Anda akan roboh.
Semakin banyak Anda mengalami kegagalan maka semakin kuat Anda telah memupuk
pondasi kesuksesan Anda. Dengan kegagalan, Anda akan tahu bahwa kesuksesan
belum saatnya tiba maka pondasi kesuksesan Anda harus diperkuat terlebih dahulu
sebelum kesuksesan yang nyata pun tiba.
Anda dapat memperhatikan bahwa semakin
cepat ia berhasil, maka semakin cepat pula ia akan gagal kembali pada kesempatan berikutnya karena pondasi yang ia
buat tidak kokoh. Sebaliknya bahwa semakin lama seseorang mengalami kegagalan,
maka semakin lama pula ia akan gagal lagi karena pondasi yang ia buat telah
kokoh
Kita sangat
membutuhkan kegagalan karena merupakan tiket untuk menuju sukses. Contohya :
lapangan pekerjaan dewasa ini membutuhkan karyawan yang memiliki pendidikan
minimal S1. Untuk mendapatkan gelar sarjana, maka Anda harus memulai pendidikan
dari tingkat dasar yaitu sekolah dasar (SD). Kemudian melanjukan pendidikan ke
tingkat menengah pertama (SMP). Kemudian melanjutkan lagi ketingkat menengah
atas (SMA). Kemudian barulah Anda memasuki perguruan tinggi dan sarjana. Coba
Anda perhatikan bahwa ada beberapa proses sebelum kita meraih pekerjaan. Kita
harus melawati pendidikan SD, SMP, SMA, baru kemudian perguruan tinggi. Kita
memang lulus SD, SMP, SMA, tetapi kita masih gagal meraih pekerjaan karena
untuk bekerja Anda harus disyaratkan bergelar sarjana. Apa yang terjadi jika
kegagalan (menyelesaikan pendidikan SD, SMP, dan SMA tidak Anda lakukan, maka
mustahil kita akan meraih gelar sarjana. Ini sudah menunjukan dengan jelas
kepada kita semua bahwa kegagalan mutlak kita lewati sebagai jembatan untuk
menyebrangi kesuksesan.
Salah satu peyebab
mengapa kita gagal adalah kurangnya pengetahuan yang kita miliki. Diri kita
harus senantiasa di update dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan agar kita
mengalami kemudahan untuk mencapai apa yang kita cita-citakan. Misalnya, jika
Anda seorang mahasiswa yang ingin meraih IP 4.0 tetapi Anda tidak pernah mempelajari atau menguasai
mata kuliah yang disajikan dalam satu semester penuh, maka tentu Anda akan
gagal untuk meraih IP 4.0
Kegagalan juga terjadi
jika tidak pernah melakukan percobaan atau experiment. Mana mungkin Anda dapat
mengetahui sesuatu jika Anda tidak pernah mencoba. Dengan mencoba, kita
dihadapkan pada situasi pembelajaran. Kita akan semakin mengetahui apa yang akan
terjadi dan kita dapat menarik kesimpulan dengan adanya percobaan. Tokoh-tokoh
besar dunia hampir tidak ada yang tidak mencoba. Mereka mengalami ribuan
kegagalan sebelum kesuksesan yang sejati mereka raih.
Salah satu penemu
terbesar abad ke 20 yaitu Thomas Alva Edison telah mengalami kegagalan ribuan
kali. Kegagalan yang paling fenomenal adalah ketika ia berusaha menemukan
filamen yang tepat untuk sebuah bohlam agar dapat berpijar. Ia telah melakukan
percobaan sebanyak 9998 kali sebelum akhirnya sukses. Edison merupakan salah
satu ilmuan yang hebat. Ia telah memiliki kurang lebih ribuan barang temuan
yang semuanya telah ia patenkan. Ketika ia ditanya mengapa ia melakukan banyak
percobaan, ia menjawab, “Saya tidak gagal, tetapi saya berhasil menemukan
ribuan cara yang tidak efektif untuk menemukan sebuah bohlam.” Edison
menjawabnya dari kaca mata yang sangat positif dan ia telah mengajari kita
semua untuk tidak putus asa ketika kita mengalami kegagalan. Hadapailah segala
sesuatunya dengan sikap yang positif.
Apakah Anda pernah
mendengar nama Helen Keler? Saya yakin hanya sedikit dari kita yang
mengetahuinya. Ia merupakan seorang wantia pertama yang mampu meraih gelar
sarjana dengan kondisi cacat mental. Beliau mengalami gangguan pendegaran
(tuli), tidak bisa berbicara (bisu), bahkan tidak dapat melihat (buta). Tetapi
beliau mampu meraih gelar sarjana dan master di universitas Harvad. Beliau juga
mampu menulis buku yang termasuk dalam buku best seller. Sungguh pencapaian
yang luar biasa. Helen keller membuktikan bahwa tidak ada yang tidak mungkin
selama kita mau berusaha dan kesuksesan pasti akan menghampiri kita
Wilma Rudolp adalah
salah satu manusia tercepat didunia. Ia adalah seorang atlit lari terutama pada nomor jarak pendek yaitu 100 dan 200 m.
Ia berhasil meraih medali pertama yaitu medali perunggu di olimpiade Melbourne
pada tahun 1956. Ia meraih medali perunggu pertama dalam keikutsertaanya dalam
olimpiade. Pada olimpiade berikutnya atau 4 tahun kemudian yang berlangsung di Roma, Italia, ia mendapatkan 3
medali emas dan 1 medali perak. Ia memenangi lomba 100, 200, dan 400 m estafet.
Tahukah Anda bahwa Wilma Rudolp dulunya hanyalah seorang gadis lumpuh yang tak
mampu berjalan. Penyakit itu ia alami ketika masih kecil. Tetapi ia membuktikan
kepada dunia bahwa kesuksesan tidak tertutup rapat bagi orang yang mengalami
cacat mental. Ia menyakini bahwa semua orang memili kesempatan untuk sukses
tanpa terkecuali diri kita sendiri. Kegagalan hanya akan terjadi jika seseorang
sudah tidak memiliki semangat hidup didalam dirinya.
Jika Anda tidak ingin
gagal, maka hal pertama yang harus Anda lakukan adalah untuk tidak melakukan
hal yang sama ketika Anda gagal. Gunakan lah cara atau metode yang berbeda agar
hasil yang ingin dicapai tidak akan terulang kembali. Memang tidak menutup
kemungkinan bahwa hasil yang diperoleh tetap sama, tetapi itu setidaknya
memberikan Anda pengetahuan baru
Cara kedua yang harus
dilakukan untuk mengatasi kegagalan adalah belajar dari kesalahan. Kesalahan
tidak lain adalah cara tuhan memberitahukan Anda bahwa cara atau metode yang
Anda gunakan kurang tepat. Pelajari apa yang salah dan pikirkan bahwa masih
banyak cara yang bisa kita lakukan untuk memperbaiki kesalahan kita. Cara yang
ketiga adalah bekerja keras. Bekerja keras merupakan salah satu modal utama
untuk sukses. Cara yang terakhir adalah jangan pernah berhenti berusaha. Jika
Anda berhenti berusaha, itu sama saja Anda telah mengubur impian yang sudah
Anda tanam sejak lama. Maka dari itu kejarlah mimpi Anda.
May 14, 2011
The Biggest Enemy in Your Life
Apakah Anda tahu
apa musuh terbesar manusia?
Apakah itu penderitaan
yang Anda hadapi selama Anda hidup? apakah itu lawan yang tidak bisa Anda
kalahkan yang telah menjadi saingan
terberat Anda didalam karir, kompetisi, atau meraih nilai tertinggi di universitas?
Apakah itu kemiskinan, kelaparan, kebodohan, atau ketidakberdayaan? Atau apakah
itu setan yang telah diutus tuhan untuk menggoda manusia untuk melakukan hal
yang buruk sehingga menjerumuskan kita semua kedalam neraka?
Menurut saya musuh
terbesar manusia bukanlah apa yang saya sebutkan diatas tadi melainkan bahwa
musuh terbesar Anda yang sesungguhnya adalah “DIRI ANDA SENDIRI”. Anda tahu
mengapa saya berani menyebutkan seperti itu? Saya yakin Anda pasti penasaran.
Didunia ini kita melihat bahwa prestasi yang dicapai setiap orang berbeda beda.
Ada yang menjadi pemenang yaitu orang-orang sukses baik itu sukses akademik,
sukses dalam hal moral, sukses dalam aspek sosial, dan sukses dalam hal yang
lain. Dan sebaliknya ada yang kalah yaitu orang-orang gagal baik itu dalam hal
finansial, edukasi, teknologi, dan lain lain. Mereka kalah karena bukan
dikalahkan oleh factor luar melainkan dikalahkan oleh dirinya sendiri.
Musuh terbesar
manusia tidak dapat dilihat oleh kasat mata. Ia berada didalam diri manusia
yang telah menjadi sifat esensial manusia itu sendiri. Contoh dari musuh
terbesar itu adalah tidak jujur, pemalas, berpikir negatif, memiliki ego
tinggi, tidak disiplin, suka menghasut, emosinya tidak dapat dikendalikan,
tidak loyal, dan masih banyak lagi yang tidak dapat sebutkan. Saya akan sedikit
menjelaskan beberapa contoh dari musuh manusia:
v
A. Tidak
disiplin
Sifat
ini merupakan sifat yang buruk. Tidak disiplin tidak pernah mengantarkan Anda
pada kesuksesan. Tidak disiplin dapat diartikan sebagai suatu pola prilaku
individu yang selalu melanggar aturan. Contohnya selalu datang terlambat ke
kampus, tidak mengerjakan tugas yang dosen berikan, titip absen kepada teman
jika tidak menghadiri perkuliahan, bahkan tidak mengikuti ujian semester.
Bagaimana seorang mahasiswa bisa berprestasi jika sifat ini masih tertanam
didalam dirinya.
v
B. Berpikir
negative
Berpikir
negative dapat didefinisikan sebagai sebuah respon terhadap suatu permasalahan
dengan cara pandang negative atau buruk. Ketika seseorang menghadapi suatu
persoalan atau masalah ia selalu menilai dari sisi buruk bukan pada sisi
positifnya. Contohnya ketika seorang mahasiswa gagal meraih nilai A dalam
sebuah atau beberapa mata kuliah, ia
langsung merespon dengan cara negative. Ia mengutarakan alasan bahwa dosen yang
mengajar tidak sesuai prosedur, jam yang membosankan, tidak adanya interaksi
antara dosen dan mahasiswa, buruknya sistem menajemen akademik. Jika saja ia
berpikir posotif, mungkin ia tidak akan melakukan hal itu. Ia akan lebih giat
belajar lagi untuk mendapatkan nilai yang lebih baik. Bahkan ia menyakini bahwa
penyebab rendahnya nilai itu lebih disebabkan oleh dirinya sendiri. Mungkin ia
tidak menguasi mata kuliahnya sehingga harus lebih mendalami materi lagi.
musuh didalam diri
manusia harus dikalahkan karena dapat berdampak buruk bagi diri sendiri jika
tidak diatasi. Musuh didalam dan diluar akan nampak berbeda karena jika kita
kita menghadapi musuh diluar, kita dapat melarikan diri. Tetapi jika kita
dikalahkan dari dalam, maka kita tidak dapat melarikan diri bahkan kita akan
kalah selama-lamanya karena musuh tersebut ada didalam diri kita sendiri.
Dari dua contoh
sifat buruk tersebut telah menggambarkan bahwa sifat tersebut bukan menjadi
solusi kesuksesan seseorang bahkan itu menjadi bomerang penghancur yang dahsat.
Seorang individu akan terus menjadi pecundang jika ia tidak mampu mengalahkan
dirinya sendiri. Ia tidak akan pernah sukses dalam menggapai apa yang ia cita
citakan. Musuh tersebut harus segera dimusnahkan sebelum ia memusnahkan diri
Anda sendiri.
Contoh dari hal
yang bisa kita lakukan adalah dengan merubah sifat Anda menjadi perilaku yang
positif yaitu sifat-sifat yang berlawanan dari musuh terbesar itu. Anda harus
bersikap jujur, ramah, disiplin, memiliki ego yang rendah, berpikir posotif,
dan lain lain. Sifat-sifat tersebut merupakan sahabat bagi Anda. Sifat-sifat
tersebut harus ditanamkan dalam diri Anda karena mereka akan membantu Anda
menjadi pemenang, tidak hanya pemenang bagi diri sendiri tapi kemenangan yang
sejati. Percuma jika Anda mampu mengalahkan lawan diluar tapi jika Anda masih
dikalahkan oleh diri sendiri maka Anda tidak akan pernah jadi pemenang. Musnahkan
mereka dari diri Anda. Jangan pernah jadikan mereka sahabat. Beralihlah dari
hal hal yang baik dan Anda akan mengalahkan diri Anda sendiri.
Written by
Jummar Syamdani
Subscribe to:
Posts (Atom)