Pages

Labels

My image

My image

About

Google Translate

Labels

Labels

back flip Pictures, Images and Photos
Powered by Blogger.

Followers

Search This Blog

September 24, 2011

My Great Challenge


Last Ramadhan, I visited Saudi Arabia for my second times for omra. I was so happy due to I was able to go there twice within six months. The leader prayer of haram mosque had inspired me. They are so amazing as they could memorize holy quran and their voice so beautiful and it touched my heart deeply. They are Abdurrahman As Sudays, Maher Al Maiqly, Abdullah Awad Al Jauhany, and Saud Suraim. When I was there, it was Ramadhan moment. We prayed Taraweeh every night and the style of pray was so different. The imam read the quran from Al Baqarah until the last surah An Nass. It was surprised me. Thus, the imam read the verses one by one without mistakes. Oh, I felt shy and sad to Allah swt. I awared and I was embarrassed why I couldn’t memorize it before. Something had whispered me and say, “Dani, before you die, you must memorize and use it into your daily life.” So we spent one month until Syawal finished. Since then, I decided to memorize completed holy quran. That was great moment for me and I was able to memorize 8 surahs, they were Al Adiyat, Asy Syams, Al Lail, Al Bayinnah, Ath Thoriq, Al Ghossiyah, Al Alaq, and Al Qoriah. I realized that holy quran was so important for us to guide us on the right path. It’s one of the biggest goals in my life. Currently, when I return to my country (Indonesia), I go on my destination to complete it. I set for 5 years and 6 month and 13 days. I hope I am able to complete it before my real target as soon as possible. Currently, I am still on last juz of the quran. It’s so tough for me to enter 29th juz. Hahahah. But I have read some books to get the tips and technique and I’ll do the suggestion of the book. Allah, help me!

June 04, 2011

Perbedaan Kalimat Verbal dan Kalimat Nominal

       Saya ingin sharing sedikit dari salah satu grammar yang cukup penting dalam bahasa inggris. Postingan kali ini cukup krusial karena banyak dari kita tidak memahaminya dan bahkan kita sering melakukan kesalahan tanpa kita sadari. Untuk itu saya akan sedikit memberikan penjelasan mengenai materi ini. 

       Well, ketika saya berkomunikasi bersama kerabat dengan menggunakan bahasa inggris, baik itu melalui sms, chating, facebookan, bahkan dalam speaking pun sering saya temukan bahwa sebagian dari mereka banyak yang tidak mengetahui kapan harus menggunakan kalimat nominal dan kalimat verbal. Atau dapat dikatakan mereka belum faham bagaimana cara membedakan antara kalimat nominal dan kalimat verbal. Maka postingan kali ini saya akan menulis tentang perbedaan dari kedua kalimat tersebut. Menurut predikatnya, kalimat dalam bahasa inggris dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:

       Kalimat nominal

       Kalimat nominal adalah kalimat yang predikatnya bukan berupa kata kerja. Predikatnya dapat berupa kata benda (noun), kata sifat (adjective), dan kata keterangan (adverb). Kalimat ini tidak dapat dibantuk kedalam kalimat pasif.
Contohnya :

1.                  She was my teacher
2.                  My lecture is in Australia
3.                  They are disappointed
 My book is in my bag

Dapat kita perhatikan dari keempat contoh kalimat di atas bahwa tidak ada satupun yang mengekspresikan tindakan. Dalam bahasa inggris, predikat dari  kalimat nominal  menggunakan to be ( am, is, are, was, were). Kerancuan akan terjadi jika to be dikombinasikan dengan verb/kata kerja. Nah inilah yang sebagian orang awam tidak mengetahuinya. Mereka mengira bahwa to be selalu dipakai dalam kalimat. Padahal itu tidaklah benar.  Contohnya:

1.                I am sleep in the bedroom (saya ditiduri di kamar tidur)
2.               I am go to the school (saya dipergikan ke sekolah)
3.               I am want eating an apple (saya akan dimakan sebuah apel)
4.              They are buy a new book (mereka dibeli oleh sebuah buku baru)

Dalam grammar bahasa inggris, verb dan to be tidak boleh dikombinasikan menjadi satu kalimat. Kalaupun bisa, maka artinya akan bermakna pasif.

       Kalimat Verbal

       Kalimat verbal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata kerja. Kalimat ini predikatnya mengekspresikan tindakan dan dapat dibentuk kedalam kalimat pasif. Contohnya

       She goes to school
       I went to Saudi Arabia
            They played football last week
            They study English today

Kesimpulan yang dapat diambil bahwa kalimat verbal predikatnya selalu menggunakan kata kerja (verb) , sedangkan kalimat nominal predikatnya selalu menggunakan selain kata kerja yaitu kata sifat (adjective), kata benda (noun), dan kata keterangan (adverb). Kalimat verbal tidak boleh dikombinasikan dengan to be. Tetapi verb dan to be dapat dikombinasikan jika ingin membentuk kalimat pasif.

Semoga postingan kali ini bermanfaat bagi yang membaca.

June 02, 2011

Great Happiness


   Today is the beginning of June and I almost forget that my dream is so close more and more. Yeah, it remains fifty nine days to go I’ll celebrate my great happiness. This year, I’ll visit Saudi Arabia for the second time in my life. I think I am one of the luckiest man in the world that I am able to go there twice within one year. 

   Honestly, I have no interest to go there. My dream city is London not Saudi Arabia. But Allah swt changes it all. Since last November when my father declared that he wanted to bring all his children to Saudi Arabia on last March, he has a plan to bring me on fasting month. I still don’t believe it. But he shows us that he can reach his ambition. As far as I know, many of our neighbors don’t know about it. Most of them guess that my father is ordinary elementary teacher in our village. You know to get much money is almost impossible. Currently, they know that my father is one of rich man in our village. They’ll shock when they know either my parents will go to for fourth time or I go to for second time as a young man. Many of my friend will get surprise also as I don’t tell it to most of them.

May 26, 2011

Kehilangan Semangat


       Saya heran mengapa akhir-akhir ini saya sedang kehilangan semangat. Saya sangat merasakan hal ini walaupun sedikit bisa tertutupi. Baik itu kehilangan semangat dalam belajar bahasa inggris, banyaknya target-target yang telah disusun meleset, dan masih banyak lagi. Tapi alhamdulilah itu semua tidak membuat semangat saya hilang 100 %. Semenjak pulang dari tanah haram, hal ini membuat semangat saya sedikit menghilang. Saya sudah jarang membaca buku grammar dan sudah lumayan banyak kosa kata yang hilang dikepala nie. Wkwkw

       Tapi saya merespon itu semua dengan positif bahwa semua hal-hal buruk yang kita alami mengandung hikmah secara tidak langsung. Semangat didalam diri harus senantiasa di jaga pada titik optimum karena semangat jualah yang menentukan langkah kita apakah kita akan bertindak atau tidak bertindak pada kesempatan berikutnya. Pada intinya semangat membakar naluri kita untuk selalu fokus pada apa yang kita tuju.

       Fortunately, saya memiliki tips jitu bagaimana mempertahankan semangat saya agar tidak cepat pudar ditengah jalan yaitu saya ingat dengan hadis Rasulullah yang berbunyi bahwa "Jika manusia hari ini sama dengan hari kemarin maka ia rugi, jika hari ini ia lebih buruk dari hari kemarin maka ia celaka, dan jika ia hari ini lebih baik dari hari yang kemarin maka ia beruntung." Saya memegang tuguh apa yang nabi Muhammad katakan bahwa kita seharusnya lebih baik dari pada hari kemarin.
Saya yakin semua orang tidak ada yang ingin mengalamai kerugian dan semua orang tentunya ingin untung. Anda setuju?

       Walaupun hadis nabi itu sederhana tapi maknanya sangat luar biasa jika diterapkan dalam kehidupan kita yang nyata. Mari kita jaga bersama semangat kita dan jangan sampai pudar, dan jika semangant Anda sudah mulai menurun, maka Anda harus melakukan sesuatu yang pada giliranya memeberikan efek positif bagi diri kita.

May 19, 2011

Kegagalan Itu Baik


       Kegagalan pasti dialami oleh setiap orang. Kegagalan dapat terjadi kapan saja dan dimana saja tanpa melihat situasi dan kondisi. Sebagian orang tidak menyukai kegagalan karena kegagalan telah menghalangi mereka untuk mewujudkan apa yang mereka cita-citakan. Kegagalan dapat digambarkan sebagai langkah perjalanan menuju sukses. 

       Orang yang mengalami kegagalan diibaratkan sedang melakukan perjalanan dari suatu tempat ke tempat yang lain. Andaikan seseorang berjalan kaki menuju tempat tujuannya, maka langkah kaki yang ia lakukan selangkah demi selangkah dapat diibaratkan sebagai kegagalan.  Saya sebut kegagalan karena langkah itu belum sampai pada tujuannya. Dan Anda akan melihat bahwa semakin lama ia melangkah maka akan semakin dekat ia pada tempat tujuannya. Tempat yang kita tuju atau sasaran kita tidak akan pernah menjauh maupun mendekat dan itu semua tergantung dari diri kita sendiri maupu mencapainya atau tidak. 

       Ilustrasinya seperti ini, jika Anda mengendarai mobil dari Jakarta menuju Surabaya yang jarak tempuhnya kurang lebih 880 KM, dan ketika Anda telah menempuh perjalanan sejauh 250 KM, maka sisa perjalanan yang tersisa adalah 630 KM. Anda dapat melihat sendiri bahwa tempat yang Anda tuju semakin mendekat dan bukan sebaliknya. Saya akan bertanya kepada Anda bahwa apa yang akan terjadi jika orang yang sedang melakukan perjalanan tersebut menghentikan langkahnya? Ya semua orang pasti tahu bahwa sampai kiamat pun ia tidak akan pernah sampai di tempat tujuannya. 

       Nah begitu pula dengan kita. Jika kita sedang melakukan usaha atau dalam proses mencapai mimpi-mimpi kita, tetapi kita berhenti ditengah jalan, maka kita akan gagal mencapainya. Dan Anda akan menyakini bahwa semakin banyak Anda mencoba dan gagal, maka keberhasilan akan semakin mendekat seperti ilustrasi diatas. Lebih baik Anda mencoba tapi gagal dari pada Anda gagal mencoba. Jika Anda gagal mecoba maka Anda akan gagal untuk selama lamanya.

       Menurut saya kegagalan adalah adanya ketidaksesuaian atau kesenjangan antara apa yang telah diusahakan dengan hasil yang didapat baik itu jangka pendek maupun jangka panjang.
Salah satu pepatah mengatakan bahwa “Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda”. Pepatah itu memang sesungguhnya benar bahwa apa yang kita usahakan dan ternyata gagal, itu telah menjadi kesuksesan bagi kita karena kita telah berhasil mencoba walaupun kita belum berhasil.

       Kegagalan dapat kita jadikan sebagai pengasah mental agar pondasi kesuksesan yang kita bangun semakin kokoh. Contohnya : apa yang terjadi jika Anda ingin membangun sebuah rumah mewah dan megah tetapi memiliki pondasi yang rapuh? Saya yakin dan percaya bahwa dalam waktu yang tidak relative lama rumah Anda akan roboh. Semakin banyak Anda mengalami kegagalan maka semakin kuat Anda telah memupuk pondasi kesuksesan Anda. Dengan kegagalan, Anda akan tahu bahwa kesuksesan belum saatnya tiba maka pondasi kesuksesan Anda harus diperkuat terlebih dahulu sebelum kesuksesan yang nyata pun tiba. 

       Anda dapat memperhatikan bahwa semakin cepat ia berhasil, maka semakin cepat pula ia akan gagal kembali pada  kesempatan berikutnya karena pondasi yang ia buat tidak kokoh. Sebaliknya bahwa semakin lama seseorang mengalami kegagalan, maka semakin lama pula ia akan gagal lagi karena pondasi yang ia buat telah kokoh

       Kita sangat membutuhkan kegagalan karena merupakan tiket untuk menuju sukses. Contohya : lapangan pekerjaan dewasa ini membutuhkan karyawan yang memiliki pendidikan minimal S1. Untuk mendapatkan gelar sarjana, maka Anda harus memulai pendidikan dari tingkat dasar yaitu sekolah dasar (SD). Kemudian melanjukan pendidikan ke tingkat menengah pertama (SMP). Kemudian melanjutkan lagi ketingkat menengah atas (SMA). Kemudian barulah Anda memasuki perguruan tinggi dan sarjana. Coba Anda perhatikan bahwa ada beberapa proses sebelum kita meraih pekerjaan. Kita harus melawati pendidikan SD, SMP, SMA, baru kemudian perguruan tinggi. Kita memang lulus SD, SMP, SMA, tetapi kita masih gagal meraih pekerjaan karena untuk bekerja Anda harus disyaratkan bergelar sarjana. Apa yang terjadi jika kegagalan (menyelesaikan pendidikan SD, SMP, dan SMA tidak Anda lakukan, maka mustahil kita akan meraih gelar sarjana. Ini sudah menunjukan dengan jelas kepada kita semua bahwa kegagalan mutlak kita lewati sebagai jembatan untuk menyebrangi kesuksesan.

       Salah satu peyebab mengapa kita gagal adalah kurangnya pengetahuan yang kita miliki. Diri kita harus senantiasa di update dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan agar kita mengalami kemudahan untuk mencapai apa yang kita cita-citakan. Misalnya, jika Anda seorang mahasiswa yang ingin meraih IP 4.0 tetapi  Anda tidak pernah mempelajari atau menguasai mata kuliah yang disajikan dalam satu semester penuh, maka tentu Anda akan gagal untuk meraih IP 4.0

       Kegagalan juga terjadi jika tidak pernah melakukan percobaan atau experiment. Mana mungkin Anda dapat mengetahui sesuatu jika Anda tidak pernah mencoba. Dengan mencoba, kita dihadapkan pada situasi pembelajaran. Kita akan semakin mengetahui apa yang akan terjadi dan kita dapat menarik kesimpulan dengan adanya percobaan. Tokoh-tokoh besar dunia hampir tidak ada yang tidak mencoba. Mereka mengalami ribuan kegagalan sebelum kesuksesan yang sejati mereka raih.

       Salah satu penemu terbesar abad ke 20 yaitu Thomas Alva Edison telah mengalami kegagalan ribuan kali. Kegagalan yang paling fenomenal adalah ketika ia berusaha menemukan filamen yang tepat untuk sebuah bohlam agar dapat berpijar. Ia telah melakukan percobaan sebanyak 9998 kali sebelum akhirnya sukses. Edison merupakan salah satu ilmuan yang hebat. Ia telah memiliki kurang lebih ribuan barang temuan yang semuanya telah ia patenkan. Ketika ia ditanya mengapa ia melakukan banyak percobaan, ia menjawab, “Saya tidak gagal, tetapi saya berhasil menemukan ribuan cara yang tidak efektif untuk menemukan sebuah bohlam.” Edison menjawabnya dari kaca mata yang sangat positif dan ia telah mengajari kita semua untuk tidak putus asa ketika kita mengalami kegagalan. Hadapailah segala sesuatunya dengan sikap yang positif.

       Apakah Anda pernah mendengar nama Helen Keler? Saya yakin hanya sedikit dari kita yang mengetahuinya. Ia merupakan seorang wantia pertama yang mampu meraih gelar sarjana dengan kondisi cacat mental. Beliau mengalami gangguan pendegaran (tuli), tidak bisa berbicara (bisu), bahkan tidak dapat melihat (buta). Tetapi beliau mampu meraih gelar sarjana dan master di universitas Harvad. Beliau juga mampu menulis buku yang termasuk dalam buku best seller. Sungguh pencapaian yang luar biasa. Helen keller membuktikan bahwa tidak ada yang tidak mungkin selama kita mau berusaha dan kesuksesan pasti akan menghampiri kita

       Wilma Rudolp adalah salah satu manusia tercepat didunia. Ia adalah seorang atlit lari terutama  pada nomor jarak pendek yaitu 100 dan 200 m. Ia berhasil meraih medali pertama yaitu medali perunggu di olimpiade Melbourne pada tahun 1956. Ia meraih medali perunggu pertama dalam keikutsertaanya dalam olimpiade. Pada olimpiade berikutnya atau 4 tahun kemudian yang  berlangsung di Roma, Italia, ia mendapatkan 3 medali emas dan 1 medali perak. Ia memenangi lomba 100, 200, dan 400 m estafet. Tahukah Anda bahwa Wilma Rudolp dulunya hanyalah seorang gadis lumpuh yang tak mampu berjalan. Penyakit itu ia alami ketika masih kecil. Tetapi ia membuktikan kepada dunia bahwa kesuksesan tidak tertutup rapat bagi orang yang mengalami cacat mental. Ia menyakini bahwa semua orang memili kesempatan untuk sukses tanpa terkecuali diri kita sendiri. Kegagalan hanya akan terjadi jika seseorang sudah tidak memiliki semangat hidup didalam dirinya.

       Jika Anda tidak ingin gagal, maka hal pertama yang harus Anda lakukan adalah untuk tidak melakukan hal yang sama ketika Anda gagal. Gunakan lah cara atau metode yang berbeda agar hasil yang ingin dicapai tidak akan terulang kembali. Memang tidak menutup kemungkinan bahwa hasil yang diperoleh tetap sama, tetapi itu setidaknya memberikan Anda pengetahuan baru

       Cara kedua yang harus dilakukan untuk mengatasi kegagalan adalah belajar dari kesalahan. Kesalahan tidak lain adalah cara tuhan memberitahukan Anda bahwa cara atau metode yang Anda gunakan kurang tepat. Pelajari apa yang salah dan pikirkan bahwa masih banyak cara yang bisa kita lakukan untuk memperbaiki kesalahan kita. Cara yang ketiga adalah bekerja keras. Bekerja keras merupakan salah satu modal utama untuk sukses. Cara yang terakhir adalah jangan pernah berhenti berusaha. Jika Anda berhenti berusaha, itu sama saja Anda telah mengubur impian yang sudah Anda tanam sejak lama. Maka dari itu kejarlah mimpi Anda.

May 14, 2011

The Biggest Enemy in Your Life


Apakah Anda tahu apa musuh terbesar manusia?

       Apakah itu penderitaan yang Anda hadapi selama Anda hidup? apakah itu lawan yang tidak bisa Anda kalahkan yang  telah menjadi saingan terberat Anda didalam karir, kompetisi, atau meraih nilai tertinggi di universitas? Apakah itu kemiskinan, kelaparan, kebodohan, atau ketidakberdayaan? Atau apakah itu setan yang telah diutus tuhan untuk menggoda manusia untuk melakukan hal yang buruk sehingga menjerumuskan kita semua kedalam neraka?

       Menurut saya musuh terbesar manusia bukanlah apa yang saya sebutkan diatas tadi melainkan bahwa musuh terbesar Anda yang sesungguhnya adalah “DIRI ANDA SENDIRI”. Anda tahu mengapa saya berani menyebutkan seperti itu? Saya yakin Anda pasti penasaran. Didunia ini kita melihat bahwa prestasi yang dicapai setiap orang berbeda beda. Ada yang menjadi pemenang yaitu orang-orang sukses baik itu sukses akademik, sukses dalam hal moral, sukses dalam aspek sosial, dan sukses dalam hal yang lain. Dan sebaliknya ada yang kalah yaitu orang-orang gagal baik itu dalam hal finansial, edukasi, teknologi, dan lain lain. Mereka kalah karena bukan dikalahkan oleh factor luar melainkan dikalahkan oleh dirinya sendiri.  

      Musuh terbesar manusia tidak dapat dilihat oleh kasat mata. Ia berada didalam diri manusia yang telah menjadi sifat esensial manusia itu sendiri. Contoh dari musuh terbesar itu adalah tidak jujur, pemalas, berpikir negatif, memiliki ego tinggi, tidak disiplin, suka menghasut, emosinya tidak dapat dikendalikan, tidak loyal, dan masih banyak lagi yang tidak dapat sebutkan. Saya akan sedikit menjelaskan beberapa contoh dari musuh manusia:

v     A. Tidak disiplin

       Sifat ini merupakan sifat yang buruk. Tidak disiplin tidak pernah mengantarkan Anda pada kesuksesan. Tidak disiplin dapat diartikan sebagai suatu pola prilaku individu yang selalu melanggar aturan. Contohnya selalu datang terlambat ke kampus, tidak mengerjakan tugas yang dosen berikan, titip absen kepada teman jika tidak menghadiri perkuliahan, bahkan tidak mengikuti ujian semester. Bagaimana seorang mahasiswa bisa berprestasi jika sifat ini masih tertanam didalam dirinya.

v     B. Berpikir negative

       Berpikir negative dapat didefinisikan sebagai sebuah respon terhadap suatu permasalahan dengan cara pandang negative atau buruk. Ketika seseorang menghadapi suatu persoalan atau masalah ia selalu menilai dari sisi buruk bukan pada sisi positifnya. Contohnya ketika seorang mahasiswa gagal meraih nilai A dalam sebuah atau beberapa  mata kuliah, ia langsung merespon dengan cara negative. Ia mengutarakan alasan bahwa dosen yang mengajar tidak sesuai prosedur, jam yang membosankan, tidak adanya interaksi antara dosen dan mahasiswa, buruknya sistem menajemen akademik. Jika saja ia berpikir posotif, mungkin ia tidak akan melakukan hal itu. Ia akan lebih giat belajar lagi untuk mendapatkan nilai yang lebih baik. Bahkan ia menyakini bahwa penyebab rendahnya nilai itu lebih disebabkan oleh dirinya sendiri. Mungkin ia tidak menguasi mata kuliahnya sehingga harus lebih mendalami materi lagi.

       musuh didalam diri manusia harus dikalahkan karena dapat berdampak buruk bagi diri sendiri jika tidak diatasi. Musuh didalam dan diluar akan nampak berbeda karena jika kita kita menghadapi musuh diluar, kita dapat melarikan diri. Tetapi jika kita dikalahkan dari dalam, maka kita tidak dapat melarikan diri bahkan kita akan kalah selama-lamanya karena musuh tersebut ada didalam diri kita sendiri.

       Dari dua contoh sifat buruk tersebut telah menggambarkan bahwa sifat tersebut bukan menjadi solusi kesuksesan seseorang bahkan itu menjadi bomerang penghancur yang dahsat. Seorang individu akan terus menjadi pecundang jika ia tidak mampu mengalahkan dirinya sendiri. Ia tidak akan pernah sukses dalam menggapai apa yang ia cita citakan. Musuh tersebut harus segera dimusnahkan sebelum ia memusnahkan diri Anda sendiri.

       Contoh dari hal yang bisa kita lakukan adalah dengan merubah sifat Anda menjadi perilaku yang positif yaitu sifat-sifat yang berlawanan dari musuh terbesar itu. Anda harus bersikap jujur, ramah, disiplin, memiliki ego yang rendah, berpikir posotif, dan lain lain. Sifat-sifat tersebut merupakan sahabat bagi Anda. Sifat-sifat tersebut harus ditanamkan dalam diri Anda karena mereka akan membantu Anda menjadi pemenang, tidak hanya pemenang bagi diri sendiri tapi kemenangan yang sejati. Percuma jika Anda mampu mengalahkan lawan diluar tapi jika Anda masih dikalahkan oleh diri sendiri maka Anda tidak akan pernah jadi pemenang. Musnahkan mereka dari diri Anda. Jangan pernah jadikan mereka sahabat. Beralihlah dari hal hal yang baik dan Anda akan mengalahkan diri Anda sendiri.


     Written by



Jummar Syamdani 
 

Blogger news